KLIKINDONESIA(BELTIM)

Ketua DPC Laskar Merah Putih Belitung Timur, Baharan, sangat mengapreasiasi langkah upaya PT. Timah Tbk., dalam melakukan kewajibannya dalam memulihkan lingkungan eks lahan tambangnya di IUP yang ada di Belitung timur saat ini.

“ Kami sangat mengapresiasi kinerja PT. Timah Tbk., dalam mereklamasi lahan eks tambangnya di Beltim ini, kami amati sekarang ini PT. Timah Tbk dalam reklamasinya ditanami dengan tanaman kelapa sawit dan bukan lagi berupa tanaman kayu keras, seperti sengon atau cemara laut, apalagi akasia, tentu ini jika dilaksanakan dengan serius, nantinya setelah dikembalikan ke daerah kita, tentu akan membawa nilai ekonomis yang menguntungkan bagi masyarakat” tendas Ketua DPC LMP Beltim.

Tak Cuma itu, bagi Baharan, saat ini hanya PT. Timah Tbk. yang merupakan perusahaan tambang, yang masih konsisten melakukan kewajiban pascatambangnya, yaitu reklamasi, namun walaupun begitu, Baharan berharap agar kedepannya PT. Timah Tbk., bisa menambah kuota luasan reklamasinya terhadap lahan eks tambang di Belitung timur.

“Luasan Reklamasi yang dilakukan oleh PT. Timah Tbk., beberapa tahun belakangan ini masihlah belum dapat mengejar  Keterbukaan lahan dari eks tambang yang sedari dulu telah dilakukan, semoga kedepannya reklamasi ini, di tahun mendatang bisa dicanangkan lebih luas lagi, karena itu kan sudah ada jaminan reklamasinya” ujar Baharan kembali.

Dalam pengamatannya, Baharan juga mengkritisi penetapan pelaksana reklamasi berdasarkan lelang oleh PT. Timah Tbk., tersebut, dimana menurutnya, dalam proses lelang biasanya selalu mengacu kepada peserta lelang yang melakukan penawaran terendah, padahal pemenang lelang dengan harga terendah belum tentu akan bisa melaksanakan pekerjaan reklamasinya dengan baik, karena pasti sulit men-sinkronkan standart kelayakan yang ditetapkan PT. Timah Tbk., dengan harga rendah akibat banting harganya cukup banyak pada penawaran di proses lelangnya.

“memang proses lelang tersebut, adalah hak penuh PT. Timah Tbk., namun alangkah lebih bijak, jika  persentase penawarannya benar benar diawasi ambang batas turun harganya, juga dikaji lebih mendalam track record peserta lelangnya, jika track recordnya baik, maka berikan ia reward, namun sebaliknya jika track recordnya buruk maka berlakukanlah punishment, tapi ini sih hanyalah saran saja” tegas Baharan.

Baharan juga berpendapat, dalam reklamasi bentuk lain, berupa penanaman kelapa sawit tersebut, jika bibit kelapa sawitnya disediakan oleh PT. Timah Tbk., haruslah bibit yang bagus dan layak tanam, baik usia pindah tanam maupun kesehatannya juga yang baik, hal tersebut ia katakan, mengingat dari data lapangan yang ia dapatkan, penyediaan bibit kelapa sawit, yang disediakan PT. Timah Tbk., untuk reklamasi tersebut, banyak yang tidak sehat dan jika dipaksakan untuk ditanam, kemungkinan hidupnya amatlah kecil, ataupun kalau hidup juga diprediksi tidak akan berbuah.

“Kami mengusulkan PT. Timah Tbk., jika memungkinkan, ke depannya nanti, bisa kembali seperti dulu lagi, melakukan penetapan pelaksana reklamasi tanpa lelang, alias penunjukkan langsung, dan kami berharap agar bisa dikerjakan oleh unsur masyarakat lokal Beltim, asalkan memakai badan usaha yang bersyarat cukup untuk menjadi pelaksana reklamasi tersebut” tutup Baharan Ketua DPC LMP Belitung Timur.

Intinya Baharan sekali lagi menendaskan, bahwa dirinya berserta lembaganya, selaku sosial kontrol masyarakat, akan ikut membantu PT. Timah Tbk., untuk mengawasi tahapan dan jalannya proses pelaksanaan reklamasi lahan lahan eks tambang yang ada di IUP PT. Timah Tbk., sebagai wujud tanggung jawab moralnya terhadap daerah kabupaten Belitung Timur.

(Tim)